If you really want to you can seize the day
Only if you want to will you fly away
Sepenggal lirik di atas dikutip dari Only If nya Enya. Musik bergenre Celtic ini adalah salah satu musik andalan saya, terutama ketika saya harus berkonsentrasi menulis. Musik Enya adalah campuran dari irama yang tenang, bersemangat sekaligus berkesan heroik. Bukan karena saya penggemar Man of steel aka Superman ya, makanya tergila-gila dengan segala yang berjenis super hero ^-^.
Menulis membutuhkan konsentrasi tinggi. Pada situasi seperti ini musik Enya adalah teman menyenangkan. Alasan saya memilih Enya, pertama, kebanyakan lirik di lagu Enya menggunakan bahasa latin, bahkan ada pula bahasa fiksi yang mereka ciptakan sendiri, yang tentunya tidak saya mengerti sehingga saya tidak akan ikut sibuk bernyanyi. Beberapa ada juga yang ditulis dalam bahasa Inggris, namun juga tidak banyak mempengaruhi disebabkan oleh iramanya yang melarutkan saya ke dalam situasi mistis dan terkadang lupa dengan sekitar, terasa dunia milik sendiri .. hehe.
Enya adalah penyanyi dari Irlandia. Konon, musik Celtic adalah nama genre musik yang berevolusi dari musik tradisional rakyat Celtic di Eropa bagian barat. Musik tradisional asal Irlandia dan Skotlandia ini memiliki irama dan melodi yang serupa. Oya, musik Celtic ini kerap diselipkan dalam adegan film-film seperti Robin Hood, Lord of the Rings dan semacamnya.
Selain musik Celtic saya menyukai koleksi musik Andrea Bocelli. Kalau Enya lebih tepat untuk menulis, Andrea cocok didengarkan ketika kita membutuhkan suntikan semangat. Putar lagu Con te Partiro dan rebahkan punggung di kursi sambil merem sejenak. Dalam hitungan menit, energi mengalir dan tubuh kita bersiap melakukan aktivitas.
Selang-seling di antara itu saya menyukai musik klasik, musik di era Barok adalah pilihan saya. Canon in D, Arrival of the Queen of Sheba, dan Four Season adalah beberapa diantaranya. Musik Barok kebanyakan dinamis, cepat, dan riang namun ada juga yang lambat dan menyentuh.
Pop? Tentu saya juga suka. Saya tidak terlalu fanatik terhadap satu label pemusik atau kelompok tertentu. Sepanjang musik itu enak dan bisa dinikmati kenapa tidak? West Life, Vina Panduwinata, Chrisye, Adele, atau lagu-lagu baru saya juga menikmatinya loh.
Musik adalah bahasa universal di dunia.
Pesan-pesan yang disampaikan melalui lirik lagu, melodi, dan irama musik, menyebar dan larut ke dalam jiwa manusia di belahan bumi manapun.
selamat menikmati musik, kawan 🙂
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Menulis Blog yang Asyik di sini.
Pingback: Menikmati Musik | #MustVisit - Pintu Gerbang