Seminar Manfaat Buku Digital Bagi Pembaca dan Penulis

Hari Sabtu kemarin saya menghadiri seminar dan FGD (Focus Group Discussion) dari Qbaca dengan tema Manfaat Buku Digital Bagi Pembaca dan Penulis. Datang terlambat tapi tetap semangat.. hehe. Buktinya? Dapat buku gratis donk ^-^.
goodie
Berhubung terlambat jadi tidak mengikuti perbincangan secara lengkap oleh nara sumber hari itu, yang terdiri dari: Moammar Emka (Penulis), Dr. Ruli Nasrullah (Doktor Budaya Cyber UGM), Intan Savitri. msi (Ketua Forum Lingkar Pena) dan Iyut Syifa Fauzia (Publisis Buku).

Beberapa pertanyaan diajukan oleh peserta, dari masalah buku seperti apa yang best seller, pembajakan buku sampai infrastruktur yang belum merata yang menjadi kendala bagi sebagian besar masyarakat untuk mengakses buku digital.

Mbak Sekar dari Komunitas Pondok Baca mengeluhkan mahalnya biaya transportasi dan pengiriman buku ke daerah pelosok. Beliau juga mempertanyakan pendistribusian buku dari penerbit yang tidak mencapai ke daerah-daerah tersebut.

Menurut Moammar Emka, buku seperti apa yang bakal best seller itu tidak bisa terjawab. Laris tidaknya sebuah buku tergantung kepada banyak hal, yang terutama adalah marketing. Terkadang ada buku yang tidak terlalu bagus tapi karena pemasarannya oke maka buku itu terangkat naik.

Untuk masalah pembajakan buku, ingat ketika buku Laskar Pelangi menjadi best seller? Tidak lama setelah itu bajakannya ada dimana-mana. Atau mungkin buku Jakarta Undercover nya Moammar Emka? Itu hanya sekedar contoh bahwa apapun bentuknya, baik buku cetak atau buku digital peluang untuk disalin selalu ada. Namun perlu diketahui jangan bayangkan bahwa buku digital selalu berformat pdf, yang biasanya dengan mudah filenya bisa disalin orang kemana-mana. Teknologi terus berkembang demikian juga tingkat pengamanan terhadap sebuah aplikasi. Demikian juga dengan buku-buku digital (ebook).

Ada cerita menarik dari Moammar Emka. Ia mencontohkan solusi yang ia beserta tim penerbitnya lakukan ketika buku Jakarta Undercover dibajak. Mereka membudgetkan beberapa puluh (atau ratus ya? lupa) juta untuk menyalin buku itu dan mendisainnya sedemikian rupa persis buku aslinya. Kemudian mereka menjual ke pengecer sejumlah harga biaya cetak. “Yang penting biaya sejumlah itu kembali,” ujarnya. Dan memang trik yang ia gunakan berhasil.

Saran juga datang dari peserta seminar lain, diantaranya untuk masalah mahalnya biaya transportasi ke daerah pelosok. Seorang peserta menyarankan agar komunitas bekerjasama dengan sponsor, atau lembaga-lembaga yang menyediakan dana CSR dan sebagainya. Hal itu dilakukan untuk menekan biaya.

Sementara kenapa pendistribusian buku dari penerbit tidak mencapai ke pelosok menurut saya hal itu dikarenakan penerbit juga memiliki keterbatasan dana. Nah, hal itu barangkali bisa disiasati melalui kehadiran buku digital ini. Keberadaan buku digital justru memberi peluang besar bagi penerbitan buku untuk membentuk kekuatan pasar di kota-kota besar. Dengan demikian mereka akan mendapatkan revenue tambahan. Bahasa sederhananya subsidi silang. Dengan demikian buku-buku cetak dapat didistribusikan ke daerah pelosok.

Kehadiran buku digital juga sebenarnya adalah suatu cara untuk meminimalisir keasyikan masyarakat kita pada sosial media serta games. Kita tentu memahami bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh minat baca masyarakatnya, terutama kesukaan membaca buku-buku bacaan yang bergizi. Sebuah peradaban perlahan akan hilang jika masyarakatnya tidak pernah membaca.

Dan bagi saya pribadi, selama saya bisa membaca, saya tak terlalu peduli apapun perangkat yang harus saya gunakan. Apakah itu buku cetak atau buku digital sekalipun, tak akan mengurangi minat saya untuk membaca. Saya membaca buku digital sama nyamannya dengan saya membaca buku cetak. Karena bagi saya, apa yang terkandung dalam sebuah buku itu adalah lebih penting dari wujud buku itu sendiri.

Acara berlanjut dengan diskusi antar kelompok setelah santap siang. Kemudian ada musikalisasi puisi yang keren banget. Dan dilanjut dengan presentasi sedikit dari Qbaca dan ditutup dengan foto-foto. Oya, ada goodie bag juga dari Qbaca loh .. hehe.

Terima kasih Qbaca dan kawan-kawan baru. Senang bertemu dengan kalian ^-^.

qbaca2

qbaca

Mengenai cara mengunduh aplikasi bisa dilihat di sini.

4 thoughts on “Seminar Manfaat Buku Digital Bagi Pembaca dan Penulis

  1. Pingback: Seminar Manfaat Buku Digital Bagi Pembaca dan Penulis | #MustVisit - Pintu Gerbang

  2. Enggar Post author

    @Entin: Menurut saya ya? hehe, semua punya pasarnya sendiri2. Buku dgital tidak serta merta menghilangkan buku cetak kok. Buku cetak tetap eksis 🙂

    Reply
  3. fath

    salam mba iin. saya terbawa ke halaman ini melalui mesin pencari untuk menelusuri memori 2013 lalu. kebetulan saya juga ikut serta hadir di seminar tsb. sempat ngobrol singkat juga dengan pak kuncoro dari telkom.

    tak dinyana, sosok yang di kemudian hari menjadi istri saya juga rupanya hadir di acara ini. kami baru tahu setelah menikah, saat sama-sama melihat kami sama-sama punya kaos qbaca.

    karenanya dengan maksud memperjelas kenangan, melalui kolom komen ini, kami mohon kiranya mba iin berkenan membantu kami berbagi dokumentasi foto-foto dengan resolusi bagus jika masih menyimpannya.

    mohon maaf jadi merepotkan dan terima kasih banyak mba sebelumnya.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *