Saya mempunyai 4 blog yang kesemuanya aktif, dan beberapa blog gratisan :). Barangkali tampak seperti kurang kerjaan ya? Hehe. Entahlah, bagi saya menulis adalah kebutuhan. Sama halnya dengan membaca. Ketika kedua kebutuhan itu terlepas maka yang tersisa adalah kehampaan.
Empat blog itu berisi bermacam-macam bentuk tulisan, yaitu:
1. Blog yang berisi materi pembelajaran di sekolah. Blog ini untuk memudahkan murid-murid mengakses materi yang saya berikan. Blog ini juga berperan sebagai majalah dinding yang berisi karya kreasi murid-murid saya.
2. Blog kedua berisi seputar penerbitan dan penulisan serta tulisan perjalanan. Blog ini juga memuat tulisan job review baik produk atau jasa dari layanan blog advertising.
3. Blog resensi buku. Seperti namanya, blog ini berisi review buku-buku yang saya baca. Beberapa buku ada yang diberikan langsung oleh pengarangnya untuk di-review, atau dari penerbit buku melalui komunitas BBI (Blogger Buku Indonesia). BBI bekerjasama dengan banyak penerbit yang seringkali mengirimkan buku-buku baru dan gratis untuk diresensi oleh para blogger pecinta buku.
4. Blog curhat :). Nah, ini blog tempat saya menulis tentang kegemaran saya berkebun dan juga tulisan sehari-hari semisal yang sedang saya tulis ini.
5. Blog lainnya yang gratisan ada yang berisi puisi dan sajak, kutipan dari buku-buku dan blog untuk trial dan error :), diantaranya: http://castor05pollux.tumblr.com/ , http://enggar.tumblr.com/ , dst 😉
Apakah semua blog itu rutin di isi? Nggak juga sih. Namun saya berusaha untuk menulis walau sesedikitpun. Blog-blog itu ternyata sangat membantu saya loh. Contohnya, ketika saya diminta secara mendadak untuk menggantikan nara sumber yang berhalangan hadir. Saat itu saya nderedeg juga, tak terbayang mau bicara apa saya nanti di depan? Hehe. Saya kemudian ingat beberapa materi yang pernah saya tulis di blog dan kebetulan saat itu menjadi topik talk show. Nah, saya cukup mengunduh materi presentasi saya di slideshare dan membuka blog yang berisi materi serupa. Talk show berjalan lancar dan cukup memuaskan :).
Pengalaman di atas kemudian meyakinkan saya bahwa tidak ada pekerjaan yang sia-sia. Pun saya menyadari bahwa kegemaran kita membaca dan menulis bisa jadi membantu kita pada saat-saat yang krusial.
Oya, pengalaman menulis buku juga membantu saya mengatur strategi (halah, yo opo iku rek? :)).
Maksudnya begini, ada kalanya sebagai penulis, Anda dihadapkan pada situasi menulis dengan batas waktu yang ketat. Cara saya menyiasati nya adalah dengan terbiasa mengumpulkan tulisan-tulisan yang mungkin menjadi topik yang ingin saya tulis suatu saat nanti. Saya imbangi juga dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan topik tersebut. Sehingga jika suatu saat saya harus menulis tema tersebut dengan deadline mepet saya tidak terlalu kerepotan. Sebenarnya bagi seorang penulis, menulis dengan batas waktu ketat itu hal yang hampir kebanyakan pernah mengalaminya atau barangkali malah menjadi santapan mereka sehari-hari :). Untuk itu lah mereka harus senantiasa mengupdate diri dengan banyak membaca, baik yang berkaitan dengan ilmu nya langsung maupun tidak, karena percaya deh semua itu memberi nilai tambah kepada wawasan kita.
Nah, jangan kaget ya kalau dalam minggu-minggu ini saya ribut banget di blog, baik di sini atau di blog saya lainnya, maklum sekolah libur dan ini kesempatan saya menuangkan isi hati alias curhat sebanyak-banyaknya… haiyah, hehehe :))