Ceritanya saya ingin mempraktikkan ilmu dari kawan-kawan berkebun, salah satunya membuat pupuk cair organik. Saya menyukai hampir segala macam buah kecuali durian dan nangka. Nah, ada kalanya buah yang kita beli ini rusak atau kemudian tidak layak dikonsumsi. Biasanya untuk kasus seperti ini buah akhirnya dibuang. Sayang juga sih tapi untuk disantap pun tidak mungkin karena akan lebih membahayakan.
Dari kawan-kawan berkebun saya belajar bahwa sampah atau limbah sampah yang ada di dapur itu bisa loh kita manfaatkan agar lebih berguna. Salah satunya dengan mengolahnya menjadi pupuk. Jadi, buah atau sayuran pun isi perut ikan dan kepala udang yang tidak terpakai lagi itu bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Ada beberapa pupuk yang bisa kita hasilkan dari limbah sampah dapur, yaitu:
1. Pupuk cair dari buah
2. Pupuk cair dari sayuran hijau
3. Pupuk cair dari isi perut ikan
4. Pupuk cair dari kepala udang
5. Dan masih banyak lainnya.
Beberapa pembuatan pupuk cair yang pernah saya buat adalah pupuk cair dari sampah buah dan kepala udang. Cara pembuatan pupuk lebih lengkapnya saya baca dari blog kawan berkebun saya, mbak Evyta.
Begini langkah saya membuat pupuk cair buah.
1. Buah yang sudah tidak layak konsumsi saya kumpulkan. Biasanya saya memilih buah-buah yang lunak, seperti strawberry, jambu biji, pepaya, anggur, pisang. (Kebetulan saya penyuka strawberry, jadi buah ini lumayan sering ada di kulkas rumah..hehe).
2. Buah-buah tersebut saya tumbuk. Lalu saya masukkan ke dalam botol plastik aqua seukuran 1 liter dengan dicampur air.
3. Tumbuk gula merah dan larutkan bersama air. Masukkan ke dalam botol pertama yang telah berisi larutan buah.
4. Tutup dan diamkan selama kurang lebih seminggu. Pada saat itu, biasanya larutan akan menjadi jernih dan sisa buah yang tidak tertumbuk halus akan mengambang di permukaan botol.
5. Untuk menggunakan, tuang sedikit pupuk cair ke dalam ember dan tambahkan 1 liter air. Siramkan ke tanaman.
Langkah yang sama saya terapkan untuk pembuatan pupuk cair dari kepala udang yang baru saya buat beberapa minggu yang lalu.
Beberapa kali saya membuat pupuk cair dari buah dengan cara di atas. Saya baru sadar kalau ada bagian yang terlewatkan, yaitu menambahkan EMx atau MOL yang berfungsi untuk menguraikan dan membantu proses fermentasi.
Awalnya sempat ragu namun setelah berkonsultasi dengan mbak Evyta, saya mendapat pencerahan bahwa mikroorganisme yang dibutuhkan untuk membantu proses penguraian dapat muncul dari buah-buahan dan udang itu sendiri. Yang membedakan mungkin pada waktu yang diperlukan untuk proses penguraian yang sedikit lebih lama dibandingkan jika kita menggunakan mol atau EMx. Kelebihannya mikroba yang diperoleh benar-benar lokal dari bahan pupuk tersebut. Hasilnya pun tak kalah bagus kok 🙂
Berikut ini adalah penampakan pupuk cair dari sisa buah dan kepala udang yang saya buat.
Belajar hal-hal baru itu sungguh menyenangkan. Dari awalnya belajar bertanam buah dalam pot lanjut mengolah sampah dapur menjadi sesuatu yang bermanfaat seperti pestisida nabati dan pupuk untuk tanaman kita. Mudah-mudahan langkah ini juga bisa meringankan pekerjaan mang tukang sampah juga 🙂
update:
POC (Pupuk Cair Organik) dari kepala udang, atau isi perut ikan ini umumnya berbau kurang sedap. Untuk mengatasi hal tersebut dapat membuat resep untuk menghilangkan bau tadi. Bahan-bahannya adalah:
1/2 kg tempe
200 ml molases (gula putih)
10 biji ragi tapai
5 lt air minum
Cara pembuatan:
Blender tempe dan ragi lalu masukkan ke stoples atau botol bekas air minum. Tambahkan air dan gula ke dalam botol. Aduk lalu tutup rapat. Selanjutnya, siapkan slang dan botol yang diisi air sebagai filter dan jalan keluar gas metan reaksi fermentasi unaerob. Seminggu kemudian buka dan saring. Larutan sudah siap digunakan. Resep larutan ini juga dapat digunakan untuk menghilangkan bau sampah.
Untuk pemakaian: dosis dapat ditentukan sendiri. Boleh diencerkan, dioleskan atau pun langsung disemprotkan ke sumber bau.
Semoga berhasil 🙂