Nah, hari ini saya mau cerita tentang pengalaman menanam cabe. Bukan cabe rawit tapi cabe hijau dan cabe merah panjang yang gendut-gendut itu. Beberapa kali saya menanam cabe tidak pernah sampai berbunga. Kalau pun bisa berbunga biasanya rontok dan tak lama pohonnya mati. Biasanya diawali dengan daunnya yang keriting-keriting lalu layu. Tapi kegagagalan tidak meruntuhkan semangat untuk mencoba menanam cabe kembali (ehem.. :)). Maka, semai biji cabe dari dapur. Setelah pohon sedikit besar saya rajin menyemprotnya dengan pestisida nabati. Pestisida nabati yang saya buat adalah air cucian beras yang diendapkan semalam. Lalu blender sereh. Campur keduanya. Hampir setiap hari saya menyiramkan pestisida nabati ke pohon cabe. Pohon cabe bertambah besar, bunganya banyak dan mulai muncul bakal cabe… hore.
Tanpa terasa beberapa cabe sudah mulai gede. Sepertinya sudah layak panen, tapi saya masih menunggu apakah si cabe ini nantinya memerah atau memang jenis cabe hijau? Soalnya saya lupa yang saya tanam ini cabe merah atau hijau ya? hehe. Saat itu sih semai keduanya, hanya saja yang akhirnya tumbuh itu entah yang versi cabe hijau atau merah.
Untuk pupuk sama dengan pohon lainnya, saya berikan bekas air cucian beras, daging dan ikan. Oya, sesekali saya berikan pupuk cair buah-buahan. Pupuk ini juga saya buat sendiri. Cara membuatnya mudah. Buah-buahan yang sudah tidak layak makan saya satukan kemudian saya tumbuk. Mustinya diblender sih supaya mudah dan cepat. Berhubung blender di rumah hanya satu dan itu khusus buat makanan yang dkonsumsi maka saya memilih menumbuknya. Selanjutnya taruh di botol plastik aqua yang besar. Campur dengan gula merah yang sudah dilarutkan. Terus diamkan selama semingggu. Untuk menggunakannya cukup ambil sedikit dan campurkan dengan air lalu siramkan ke tanaman.
Oya, menurut mbak Evyta (blognya mengenai pembuatan pupuk cair bisa dilihat di sini) seharusnya sih ditambahkan semacam mikroorganisme hidup yang berfungsi untuk menguraikan dan membantu proses fermentasi. Dan, saya lupa menambahkannya selain memang belum beli juga sih. Ya, tak apa. Namanya juga belajar, kalau salah-salah masih wajar, kan? (ngeles.. hehe).
Sekarang kalau butuh cabe satu dua tinggal tengok-tengok pot di depan rumah deh. Mau lihat tanaman cabe saya? Jangan pengin ya. Kalau pengin gampang kok, semai sekarang juga biji cabe yang ada di dapur Anda 🙂