Kenang-kenangan dari seorang gadis Qatar di perjalanan umrah kemarin. Dia bilang ini bacaan doa kalau kita sedang sedih.
Bagaimana membacanya? Baca huruf Arab yang biasa saya pun masih tertatih-tatih. Lebih sering membaca latin dan terjemahannya. Solusinya, pertama tanya Ibu. Kedua, coba share di sosial media ah :).
Nah, akhirnya mendapat kata kunci dari rekan di sosial media. Saya bagi di sini semoga juga bisa bermanfaat.
La ilaha illa anta. Subhanaka, inni kuntu minazzhalimin.
Tidak ada tuhan selain-Mu. Maha Suci Engkau. Sungguh, aku ini sudah berlaku zalim… (Doa Nabi Yunus).
Allahummak fini bihalalika ‘an haramika, waghnini bifadhlika ‘amman siwaka.
Artinya, “Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.”
Banyak sekali doa yang menenangkan di dalam al-qur’an. Silakan dibaca-baca 🙂
Oya, sebenarnya ada satu lagi doa yang dia berikan, yaitu bacaan doa untuk orang meninggal. Sayangnya, doa itu terjatuh entah dimana.
Baru terlintas di benak saya hari ini, mengapa 2 bacaan doa itu yang dia berikan kepada saya. Atau barangkali dia memang menyimpan bacaan doa-doa itu di tas nya. Saya tidak tahu persis isi bacaan doa kematian yang ia berikan. Tetapi saya pernah mengingat kalimat yang menyerukan agar manusia mengingat mati. Dari hasil browsing:
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan’, yaitu kematian. (HR. At Tirmidzi, Syaikh Al Albaniy dalam Shahih An Nasa’iy 2/393 berkata : “hadits hasan shahih”)
Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilaly hafizhahullah menjelaskan perihal hadits di atas, “Dianjurkan bagi setiap muslim, baik yang sehat maupun yang sedang sakit, untuk mengingat kematian dengan hati dan lisannya. Kemudian memperbanyak hal tersebut, karena dzikrul maut (mengingat mati) dapat menghalangi dari berbuat maksiat, dan mendorong untuk berbuat ketaatan. Hal ini dikarenakan kematian merupakan pemutus kelezatan. Mengingat kematian juga akan melapangkan hati di kala sempit, dan mempersempit hati di kala lapang. Oleh karena itu, dianjurkan untuk senantiasa dan terus menerus mengingat kematian.”[3]
sumber: http://muslim.or.id/tazkiyatun-nufus/ingat-mati.html
Doa kematian dan doa penghilang kesedihan, keduanya seperti penawar bagi manusia di dalam menjalani kehidupan.
Banyak ayat yang menuliskan agar kita jangan bersedih hati. Bersedih hati boleh-boleh saja, tetapi tidak perlu berlebihan. Mungkin ya, kalau kita terlalu berlebihan ketika bersedih hati maka godaan setan akan rentan membelengu diri kita. Lagi pula mana mungkin selama hidup tidak ada masalah. Pasti saja ada. Tetapi dengan bacaan doa tadi semoga Allah meringankan kesedihan dan kekecewaan kita.
Pun demikian mengingat mati semoga menyadarkan kita untuk senantiasa berbuat kebaikan serta menghindari perbuatan buruk (maksiat) sebagai bekal kita menghadap-Nya kelak.
Ah, terima kasih atas bacaan doa nya ya gadis Qatar. Allah berkomunikasi kepada saya melalui perantara dirimu. Terima kasih atas obrolan kita yang menarik pagi itu.