Pohon jeruk lemon ini sudah lama saya tanam. Setelah sempat sekali berbuah kemudian pohon ini lebih banyak mengeluarkan rimbun daun yang tak lama meranggas diserbu ulat. Ulat adalah musuh utama pohon jeruk. Entah berapa kali saya menanam jeruk (jeruk nipis, jeruk limau, jeruk purut, jeruk lemon dan jeruk buah) masalahnya selalu sama, ulat. Herannya, kok ya nggak bosan nanam jeruk lagi sih? Hehe.
Nah, jeruk lemon ini awalnya ditanam di tanah di halaman depan rumah di bawah atap. Beberapa bulan lalu saya pindahkan ke halaman belakang dan ditanam di pot. Bulan berlalu si jeruk lemon masih ngeyel dengan status awalnya.
Tiba-tiba, beberapa hari yang lalu saya dikejutkan dengan munculnya bunga-bunga putih yang muncul diantara daun-daun jeruk lemon. Ini calon buah bukan ya? Semoga saja 🙂
Untuk perawatan pohon jeruk yang saya lakukan umumnya sama dengan pohon-pohon lainnya. Untuk memberantas hama dan penyakit pada tanaman saya memilih cara-cara alami, seperti memangkas bagian daun yang terkena hama putih. Memangkas cabang dan ranting pohon secara berkala juga saya lakukan agar cabang pohon rapi dan pohon nantinya tidak terlalu tinggi.
Untuk pupuk bisa digunakan pupuk kandang. Sebagai tambahan nutrisi lainnya saya menggunakan limbah dapur seperti air bekas cucian beras, daging, ikan dan lain-lain.
Oya, seperti tanaman lainnya, si jeruk lemon harus mendapatkan asupan sinar matahari yang cukup. Hem, jangan-jangan waktu ditanam di halaman depan itu jeruk lemon saya ini tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup ya karena terhalang atap rumah? Makanya dia ngambek nggak mau berbuah?
Mba, gimana cara buat pupuk kompos dari limbah dapur?
Saya juga lagi nyoba tanam jeruk lemon didepan rumah
Cara bikin popuk kompas dari limbah dapur silakan di baca di blog ini juga.
Kalau mau yang sederhana, bisa menggunakan wadah kaleng, karung goni atau kantung plastik. Ubangi dåsarnya. Masukkan tanah. Tambahkan sampah daun. Ratakan. Lalu tambahkan sampah dapur. Ulangi langkah di atas. Setelah penuh tutup dengan tanah kembali. Ikat kantung tau tutup kaleng. Kurang lebih 3 minggu kompos sudah siap digunakan. Jika terdapat semut atau belatung taburi dengan kapur.