Dikutip dari Wikipedia, musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengarah pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra, mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada, kecepatan, metrum, ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang) maupun musik populer.
Saya seringnya mendengarkan musik klasik ketika sedang menulis. Entah kenapa ya tapi enak aja. Rasanya tulisan dan ide berlarian dan mengalir lancar mengikuti setiap irama dari musik tersebut.
Selain ketika menulis, mendengarkan musik klasik adalah cara saya menenangkan hati. Musik ini memang paling pas buat penyendiri seperti saya. Tutup pintu kamar, pilih Beethevon, Vivaldi, Bach atau Mozart. Pasang yang kencang (lebih asyik kalau ruangannya kedap suara, jadi nggak khawatir bikin bising tetangga), dan biarkan tubuh kita mengikuti alunan musik klasik yang kadang lembut, melambat, cepat kemudian menghentak, bergantian, berirama dan membuat tubuh dan pikiran kita melayang ke dunia imajinasi yang entah dimana.
Rasanya kemarahan, kekecewaan, kesedihan bisa larut dalam alunan musik klasik yang akhirnya memberikan rasa damai dan tenang. Daripada banting-banting pintu, misalnya… hahaha.
Pun kalau saya lagi merasa jenuh dan suntuk sesuntuk-suntuknya, mendengarkan musik klasik atau menonton orkestra bisa menjadi mood booster buat saya.
Nah, ini musik klasik yang sedang saya dengarkan saat ini. Pasang headset dan ambil buku. Mari kita nikmati libur weekend ini dengan damai.