Tanaman anggur dalam pot di rumah sudah mulai menampakkan buah-buahnya. Senang? Tentu donk. Sebelumnya saya beberapa kali menanam anggur tapi semuanya tak ada yang bertahan hidup. Nah, anggur yang berbuah ini saya beli di pameran flona setahun yang lalu. Awalnya maju mundur mau beli tapi mumpung murah 15 ribu akhirnya dibeli juga. Apalagi saat itu ada pembeli lain yang berkomentar kalau anggur yang saya taksir itu mudah dan cepat berbuah, karena dia sudah membeli di pameran yang sama tahun sebelumnya. Kata Beliau sih, kurang lebih 6 bulan tanaman anggurnya sudah berbuah. Ah, baiklah, kenapa tidak mencoba? 🙂
Ada 2 jenis anggur, entah apa namanya yang akhirnya saya beli, anggur hijau dan merah. Jenis yang merah ini kata Bapak penjualnya lebih manis dibandingkan yang hijau. Sesampai di rumah keduanya saya pindah ke pot.
Tepat setahun, tanaman anggur ini berhasil tumbuh besar. Dan secara tak sengaja pula saya melihat dompolan calon buah anggur di satu sisi cabang pohon. Ini foto tanaman anggur saya.
Perawatan untuk tanaman anggur ini sama dengan tanaman saya lainnya. Agar tanaman anggur bisa berbuah sebaiknya cabang sekunder dipangkas dan semua daun dirompes. Setelah pemangkasan dan perompesan nantinya akan tumbuh ranting baru yang berdaun dan bersulur. Sulur itu umumnya tumbuh dekat mata tangkai daun yang ketiga, keempat dan kelima. Pelihara satu sulur yang paling besar dan sehat pertumbuhannya. Dari ranting yang bersulur ini akan tumbuh calon bunga yang akan berkembang menjadi buah.
gambar dari sini.
Sayangnya, pohon anggur satunya mati. Tampaknya kekeringan.
Semoga pohon anggur yang sedang berbuah ini sehat dan buahnya pun lebat. Semoga. Amin yra.