Bersepeda di Jalur Sepeda BKT

Sudah dua minggu ini kami bersepeda di hari sabtu dan minggu. Sejak pindah ke Jakarta kami memang tidak pernah bersepeda. Di Bandung dulu kami biasanya bersepeda keliling komplek, atau ketika saya pergi mengajar di hari sabtu pagi. Kebetulan jarak rumah dengan tempat mengajar lumayan dekat.

Setelah dibukanya jalur bersepeda di area kanal banjir timur, atau dikenal dengan BKT, hari sabtu dua minggu lalu, partner mengajak saya bersepeda di sepanjang jalur khusus sepeda di BKT. Minggu pertama kami menyusuri arah Barat. Sesekali kami bertemu dengan sesama pesepeda, namun lucunya banyak juga pengendara motor. Yang agak menyebalkan mereka ini suka seenaknya. Pernah kami bertemu dengan pemotor yang nekat mau menerobos pembatas. Berbagai cara ditempuh, setelah tidak menemukan hasil akhirnya pengendara sepeda motor itu berbalik. Ada lagi ketika sepeda kami tengah melaju, sebuah motor melintas dan si pengendara seenaknya melempar sampah di jalan. Aneh-aneh saja perilaku para pemotor itu.

Sebenarnya akan nyaman sekali bersepeda di jalur sepeda di BKT ini. Dalam beberapa jarak disediakan parkir khusus sepeda, di mana pesepeda bisa berteduh dan beristirahat. Ada juga tempat sampah. Walau di beberapa tempat ketersediaan tempat sampah kurang. Semoga kelak bisa ditambah untuk kebutuhan tempat sampah ini, ya pak Gubernur ^-^.

Selain itu banyak pelajaran dan hal-hal menarik yang bisa kita temui selama bersepeda atau berjalan kaki. Semisal, melihat bagaimana para pekerja menarik sampah dari kanal agar sampah-sampah itu tidak sampai ke laut. Sungguh membuat miris. Sementara di belahan dunia lain pekerjaan itu dilakukan secara modern, di negeri yang katanya makmur ini pekerjaan itu masih dilakukan secara tradisional. Tidakkah kita semustinya bisa membantu meringankan pekerjaan mereka dengan membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya?

Di sepanjang jalur BKT kita juga bisa menemui banyak jenis tetumbuhan, dari bunga-bunga liar sampai sayur dan pohon buah-buahan. Di tepi-tepi kanal dimanfaatkan sejumlah orang untuk menanam sayuran. Ada juga pohon pepaya, singkong, dan lain-lain.


Di samping kanan menuju arah pasar gembrong, ada perumahan kampung. Entah ini masih dalam wilayah jalur khusus bersepeda atau tidak, lupa memerhatikan, saya melihat sebuah pohon yang cukup menarik perhatian. Kami berhenti sebentar untuk memfotonya. Sekilas seperti buah apel tapi kurang meyakinkan. Akhirnya seorang Bapak memberitahu itu pohon bintaro. Saya ingat, beberapa teman pernah menyebut bintaro sebagai tanaman pengusir tikus. Selain memang tanaman ini sering banyak dijumpai sebagai pohon penghijauan, namun sesungguhnya pohon ini beracun. Tapi jangan salah, walaupun beracun tanaman ini mempunyai manfaat sebagai penghasil biofuel (energi alternatif). Dan seperti kita ketahui, di samping racun yang dikandung beberapa tumbuhan beracun, pasti terdapat potensi yang dapat dimanfaatkan.

Sayangnya, pemandangan yang seharusnya indah dan memiliki nilai kearifan ini terganggu dengan banyaknya sampah yang bertebaran di sepanjang jalur khusus sepeda. Sepertinya, kita memang tidak pernah mau perduli dengan orang lain. Bukankah setiap orang berhak menikmati udara dan lingkungan yang bersih?

Master plan yang dibuat untuk BKT ini sebenarnya bagus. Kelak diharapkan area ini dapat menjadi taman dan daerah pejalan kaki dan pesepeda. Bukankah ini yang kita idam-idamkan? Sebuah ruang di mana warga bisa bercengkerama bersama keluarga, saudara, dan teman tanpa harus menjadi konsumtif? Alangkah indahnya jika semua orang bersungguh-sungguh untuk membangun dan menjaga kebersihan lingkungan ini kelak? Agar kita semua tidak lagi harus mengeluarkan biaya mahal untuk mencari lingkungan yang nyaman dan bersih untuk merehatkan hati dan pikiran?

Semoga dan semoga akan lebih banyak warga tercerahkan. Menjaga fasilitas publik, membuang sampah pada tempatnya adalah sebagian perwujudan dari menghargai diri kita sendiri sebagai manusia yang beradab dan berbudaya.

Selamat bersepeda. Selain menyegarkan fisik, bersepeda menyusuri jalan di sepanjang BKT ini juga melatih batin kita untuk mampu mengenali dan meresapi dinamika kota Jakarta dan pernak-pernik kehidupannya.

Para Komponis di Era Barok

Inilah cikal bakal orkestra-era Barok. Periode musik klasik Barok berlangsung dari tahun 1500 sampai 1750. Pada masa ini arsitektur dan karya seni bersifat kompleks, penuh dengan ukiran bunga, berwarna emas, dan gambaran berlebihan tentang cinta dan tragedi yang dicerminkan dalam musik. Kota Venesia, Italia merupakan pusat penting bagi musik Barok. (sumber: Cerita Tentang Orkestra-Robert Levine, BIP)

Dahulu musik Barok hanya dapat dinikmati oleh para bangsawan dan kalangan gereja. Hanya sedikit orang biasa yang mendapatkan kesempatan untuk menikmati musik ini.

Dari pilihan musik klasik saya paling menyukai karya-karya pada era Barok. Kebanyakan musiknya bersifat dinamis, cepat serta riang. Namun ada juga yang lambat, sedih, dan menyentuh.

Beberapa komponis besar yang melahirkan karya indah mereka di era Barok diantaranya adalah: Handel, Charpentier, Boccherini, Purcell, Johann Pachelbell, Vivaldi, Bach.

Mau tahu seperti apa musik-musik mereka? Ini beberapa musik Barok kesukaan saya:

Johan Pachelbell-Canon in D

Handel – Arrival of the Quee of Sheba

Vivaldi – Four Season

Bach – Brandenburg

Belajar dari Kereta Api

Beberapa minggu lalu kami memutuskan naik kereta api menuju Bandung. Awalnya saya sempat bertanya-tanya, tidak biasanya partner memilih kereta api. Namun jauh sebelumnya kami memang sudah sedikit malas naik travel untuk perjalanan Jakarta-Bandung. Pertama, banyak travel yang layanannya sudah tidak sebagus dahulu: sabuk pengaman yang tidak bisa digunakan, AC yang mati, dan driver yang terkadang ugal-ugalan. Rasanya malah tak bisa tidur sepanjang perjalanan karena harus melototi jalan.

Walaupun setengah hati maka saya mencoba mencari informasi pemesanaan tiket kereta api. Dari beberapa kawan melalui akun twitter saya diberitahu beberapa tempat pemesanan kereta api, seperti indomart, alfamart, bank mandiri, BNI, atau call center 121. Mampir di alfamart tapi ternyata server mereka down jadi batal memesan lewat sana. Menelepon adalah pilihan saya yang terakhir, karena yang terbayang adalah panggilan telepon tidak akan dijawab. Berhubung tidak ada pilihan lain maka saya memutuskan menelepon 121. Dan, saya cukup kaget ketika call center seorang wanita menjawab telepon saya. Beliau melayani dan menerangkan kepada saya dengan sabar.

Keterkejutan saya berlanjut di hari keberangkatan. Kami naik dari stasiun Jatinegara. Yang terbayang oleh saya adalah antre-an panjang, calo, kotor dan kumuh. Tapi semua yang saya bayangkan lenyap berganti dengan situasi stasiun yang lebih bersih dan lebih ramah. Masuk ke dalam peron pun tidak ada lagi deretan orang tidur di sepanjang jalan. Mereka yang menunggu kereta duduk dengan rapi di kursi-kursi yang telah disediakan. Setiap menit tampak petugas menyapu. Beberapa tampilan kereta api dicat lebih menarik. Walaupun untuk hal-hal teknis lainnya masih sama, namun perubahan sudah terlihat di wajah jawatan kereta api ini. Sayang, beberapa penumpang masih saja membuang sampah seenaknya atau meninggalkan sampah di kursi padahal tempat sampah berjejer dengan rapi dan letaknya pun tidak jauh. Yah, untuk hal yang seperti ini kita masih perlu belajar banyak. Masyarakat Indonesia masih harus sering-sering diberi kesadaran pentingnya membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.

Di sudut terpampang papan tulisan toilet gratis. Di dalam toilet, bahkan di setiap pintu tertera larangan untuk memberi tip kepada petugas, namun di ruang sempit duduk petugas sambil memainkan lembaran uang. Saat itu saya agak dilema, memberi atau tidak. Hati nurani saya melarang. Saya tahu dan sangat paham bahwa jika saya memberi mereka uang maka saya mengajarkan hal yang tidak baik kepada mereka. Saya tahu perusahaan ini sedang berbenah diri maka saya harus membantu mereka dengan mematuhi peraturan yang ada. Mungkin ada rasa tak enak hati pada kita tapi jika kita ingin Indonesia menjadi lebih baik maka kita harus mentaati peraturan yang ada dan membantu siapapun yang ingin berubah menjadi lebih baik, bukan?

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, saya kagum dan salut dengan perusahaan kereta api yang berupaya memperbaiki diri. Semoga kereta api menjadi baik dan semakin baik.

Oya, di kali pertama kereta api kami sempat tertunda selama 1 jam. Namun di minggu berikutnya ketika kami menggunakan jasa kereta api ini lagi jadwal keberangkatan sangat tepat waktu bahkan sampai pada menit-menitnya. Wow, mengagumkan. Semoga yang seperti ini bisa terus dipertahankan.

Tampaknya slogan “Jadikan sejarah sebagai pembelajaran” direnungkan dengan baik oleh KA. Setelah sempat ditinggal penumpangnya pasca tol cipularang KA berbenah diri. Dan perbaikan yang mereka upayakan patut diacungi jempol.

Benar adanya mereka yang tak pernah mau belajar dari sejarah bersiaplah ditinggalkan, dan itu berlaku untuk semua instansi pun kita manusia. Bumi berputar, dan segala yang ada padanya ikut berubah. Perubahan yang baik akan menghantarkan diri kita dan lingkungan kita ke arah yang juga lebih baik. Semoga.

Saya ingat ucapan partner ketika kami bercakap-cakap. “Kereta api berubah kan? Kita harus yakin Indonesia juga bisa berubah menjadi baik.”

Dan saya ingin mengutip kalimat indah dari partner di sini.
“Indonesia … jangan takut berubah. Dan jangan pernah menyerah”

Republik Pertama di Dunia

Apa yang terlintas mendengar nama Perancis disebutkan? Buat saya adalah:

1. Asterix
Komik kesukaan saya sejak kecil dengan dua tokoh utamanya, Asterix dan Obelix. Keduanya tinggal di sebuah desa yang bernama Galia, tepatnya di sebuah tepi pantai Armorik*. Di desa itu ada seorang dukun terkenal yang bernama Panoramix. Berkat ramuan ajaib buatan Panoramix penduduk desa tersebut memperoleh kekuatan super yang dapat digunakan untuk melawan tentara Romawi yang ingin merebut tanah mereka. Dengan kekuatan itu maka tentara Romawi yang dipimpin oleh Julius Caesar tidak pernah berhasil menaklukkan desa Galia.

Cerita di atas adalah versi komik. Versi aslinya tentara Romawi berhasil menaklukkan Perancis.
* dahulu adalah daerah Gallia kuno, sekarang dikenal sebagai Brittany atau Bretagne dalam bahasa Perancis (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Asterix)

2. Marie Curie (Maria Sklodowska)
Saya mengenal tokoh ini dari buku seri penemu dan tokoh ketika saya masih Sekolah Dasar. Bukunya tidak terlalu tebal. Marie Curie adalah wanita penemu radium. Mengingat Curie adalah mengingat dedikasi dan kerja kerasnya yang luar biasa untuk ilmu pengetahuan dan negara yang dicintainya. Curie sendiri adalah warga Polandia. Ia melanjutkan kuliah di Universitas Sorbonne. Paris adalah tempat yang memberikan kebebasan bagi Curie untuk belajar dan melakukan riset-riset ilmiahnya. Ia kemudian menikah dengan Pierre Curie. Saya pernah menulis resensi buku biografi Marie Curie yang diterbitkan oleh Navita di sini.

2. Revolusi Perancis
Entah kenapa yang memenuhi ingatan saya pada Revolusi Perancis adalah gambaran keributan, roti, dan tiang pisau guillotine. Saya malah lupa bahwa Revolusi Perancis menjadi awal pembentukan negara Republik, tidak hanya untuk Perancis tapi juga mengilhami negara-negara lainnya di dunia.

Jadi, saya memutuskan membaca kembali peristiwa yang begitu bersejarah ini.

Perancis adalah negara yang sebelumnya menggunakan sistem Monarki abslout, yaitu sistem pemerintahan di mana raja berkuasa penuh terhadap rakyat. Namun di abad ke-18 sebuah pergolakan terjadi, yaitu Revolusi Perancis. Saat itu rakyat sangat miskin dan kelaparan oleh karena banyaknya hutang serta pajak yang sangat tinggi yang dibebankan pada rakyat. Namun pihak kerajaan yang dipimpin oleh raja Louis XVI dan ratu Marie Antoinette masih dapat hidup bermewah-mewahan. Rakyat marah karena mereka bahkan tidak dapat membeli roti yang merupakan makanan pokok rakyat Perancis. Untuk bertahan hidup mereka mencuri, menjarah toko bahkan membunuh sesama. Akibatnya terjadilah kekacauan yang kemudian menjadikan Perancis sebagai negara republik.

update: Raja Louis XVI dan ratu Marie Antoinette pada akhirnya dihukum pancung dengan alasan berkhianat kepada negerinya sendiri. Alkisah ketika di luar rakyat memberontak, raja Louis XVI sudah tidak dapat memimpin rakyatnya sendiri. Kemudian sang ratu, Marie Antoinette mengumpulkan kaum bangsawan dan meminta bantuan negara lain untuk mengatur penyerangan terhadap Perancis untuk mengembalikan kekuasaannya kembali. Namun di tengah pelarian sang raja dan ratu tertangkap. Rakyat yang awalnya sudah memaafkan raja menjadi marah mendengar pengkhianatan mereka dan memutuskan hukum pancung terhadap keduanya.

3. Joan of Arc
Joan adalah pahlawan negara Perancis dan orang suci dalam agama katholik. Joan dijuluki sebagai “Sang perawan”. Ia mengaku mendapat pencerahan dari Tuhan dan berusaha meyakinkan Charles VII untuk mengijinkan dirinya memimpin pertempuran dan merebut kembali bekas kekuasaan wilayah mereka yang dikuasai oleh bangsa Inggris dan Burgundi selama perang seratus tahun. Joan kemudian membuktikan bahwa ia tidak hanya berhasil melakukan pengepungan terhadap Orleans, sebagai tugas pertamanya namun berikutnya juga mengantarkan Perancis pada kemenangan-kemenangan. Namun ia tertangkap dan kemudian dengan alasan politis ia dituduh melakukan ajaran sesat dan akhirnya dihukum mati dengan cara dibakar. Abunya dibuang ke sungai Seine.

Kisah Joan of Arc ini dapat dibaca di sini atau Anda bisa juga mencari filmnya.

Tentu masih banyak hal menarik lainnya yang bisa kita pelajari dari sebuah negara beserta sejarahnya. Dan, jangan lupa, Perancis adalah negara Republik pertama di dunia loh :]
Bendera
Lambang Negara

Wina, Kota Komposer Terkemuka

Wina mengingatkan saya pada sekelompok paduan suara anak-anak Vienna Boys Choir. Mas Dhani, kawan diskusi yang mengenalkan kelompok musik ini kepada saya. Mungkin kegemaran saya pada Enya membuat Beliau yakin saya pun akan menyukai paduan suara anak-anak ini. Perkiraannya tidak meleset sedikitpun :]. Mengenai Vienna Boys Choir bisa dibaca di blog Beliau di sini.

Wina (atau Vienna) adalah ibukota Republik Austria. Di sana banyak musisi ternama dilahirkan dan merupakan kota pilihan bagi komposer terkemuka lainnya untuk meniti karir. Salah satu komponis yang lahir di Wina adalah Johan Strauss. Nama Johann Strauss mengembalikan ingatan saya pada sebuah film musikal masa kanak-kanak dahulu yang ditayangkan televisi. Saya hanya mengingat adegan penuh dengan tarian waltz dan sebuah orkestra kecil. Dahulu, hampir setiap malam saya dan kakak menonton film ini. Saya sendiri saat itu tidak tahu bahwa film ini menayangkan karya-karya terkemuka dari seorang musisi terkenal aliran klasik. Yang saya tahu saya menyukai musik-musiknya dan juga suasana di film itu. Mungkin karena jaman saya kecil dahulu hiburan di televisi tidak terlalu banyak, jadi film-film yang ditayangkan rasanya semuanya bagus saja.

Selain Johann Strauss ada Mozart dan Beethoven. Keduanya meniti karir musik di Wina dan sama-sama menekuni aliran klasik.

Periode musik klasik dibagi menjadi beberapa bagian:
(sumber: Cerita Tentang Orkestra – Robert Levine), BIP)

1. Era Barok (1500-1750)
Pada masa ini musik sangatlah rumit dan penuh dengan not-not yang cepat. Karya seni dan arsitektur di era ini dipenuhi oleh warna emas, ukiran bunga serta gambaran berlebihan tentang cinta dan tragedi yang kemudian direfleksikan dalam musik. Pada era barok musik klasik hanya diperdengarkan untuk kaum bangsawan serta gereja, hanya sedikit orang umum yang mendapat kesempatan untuk mendengarkan musik ini. Vivaldi dan Bach adalah komponis pada era barok.

2. Era Klasik (1770-1830)
Musik ditulis dengan lebih sederhana sehingga siapapun dapat menikmatinya. Rakyat mulai bisa menghadiri konser dan para komponis besar bisa bekerja untuk orang-orang kaya yang ingin menyumbangkan karya seni.
Komponis masa ini adalah: Haydn, Mozart, dan Beethoven.

3. Era Romantik
Era romantik adalah perpaduan musik antara era barok dan klasik. Musik klasik dengan lebih banyak energi dan semangat. Para komponis menggunakan musik untuk membanjiri pendengarnya dengan emosi, lagu sedih tentang cinta dan patah hati serta fantasi magis tentang peri, penyihir, dan angsa,
Komponis yang terkenal pada masa ini adalah: Wagner, Tchaikovsky, Brahms, Mahker.

4. Era Modern
Percampuran berbagai macam jenis musik. Komponis pada era ini adalah: Debussy, StravinskySchoenberg, Gershwin, Copland, Bernstein.

**
Selain terkenal sebagai kota budaya, Wina juga tempat pusat kebudayaan dan kesenian. Di sini pula bertempat Vienna Philharmonic yang merupakan salah satu orkestra terbaik di dunia.

http://en.wikipedia.org/wiki/Vienna_Philharmonic

Talk Show dari E-Magz

Rabu tanggal 28 Maret 2012 Esensi yang merupakan imprint dari Penerbit Erlangga meluncurkan web magazine mereka di alamat http://esensi.co.id. Ini adalah web yang dikhususkan untuk artikel seputar wanita, Ibu dan Anak. Diperkenalkan pula http://onherdesk.com , di sini Anda dapat memesan buku secara online. Dalam acara itu Esensi mengadakan talk show berjudul “Asupan yang Sehat dan Lezat untuk Tumbuh Kembang Anakku” dengan nara sumber Dr. Attila Dewanti SpA dari Brawijaya Women and Children Hospital, Dr. Fatmah, MSc. ahli gizi dari FKM UI, dan tim MammaKanin, penyedia homemade baby food. Para pembicara akan mengupas pentingnya asupan gizi yang baik dan seimbang untuk tumbuh kembang anak. Bertempat di Ecletic Resto and Bar, Cilandak Town Square para undangan kebanyakan wanita muda beserta putra-putri mereka. Ada juga yang didampingi oleh para suami.

Beberapa bahasan yang sempat saya rangkum adalah berikut ini:

Dr. Attila memaparkan ciri anak yang kekurangan dan kelebihan gizi. Untuk anak-anak yang kekurangan gizi ditandai oleh gerak mereka yang tidak aktif, malas, serta wajah yang pucat. Bila tanda-tanda ini dibiarkan maka dampak selanjutnya adalah kaki dan perut membengkak. Demikian juga untuk anak yang kelebihan gizi: si anak lebih lambat geraknya dari anak sebayanya, perut buncit. Di usia dewasa anak rentan terjangkit hipertensi dan kecing manis. Anak-anak yang obesitas pun mempunyai kecenderungan untuk penyakit jantung koroner di usia muda.

Dr. Fatmah, ahli gizi, mengupas tentang makanan organik. Anak-anak boleh dikenalkan pada makanan organik. Namun sebaiknya juga dicampur karena tidak semua makanan organik memiliki kandungan gizi yang tinggi. Makanan organik sendiri adalah makanan yang diolah dengan meminimalkan penggunaan obat kimia seperti pestisida, biasanya untuk sayur, dan buah.

Asupan untuk anak sebaiknya juga bervariasi. Jika pola asupan makanan telah seimbang sebaiknya jangan ditambahkan dengan vitamin-vitamin karena dapat menyebabkan toksin dalam tubuh.

Dr. Atilla juga menyarankan orang tua agar tidak mengenalkan rasa manis atau asin pada anak-anak balita. Untuk mengganti rasa manis bisa diganti pisang dan asin dengan keju.

Oh ya, ada saran yang mungkin patut untuk direnungkan. Bukan hal yang aneh jika anak-anak saat ini sudah sangat familiar menggunakan IPAD. Boleh-boleh saja mengenalkan IPAD pada anak tapi jangan lupa untuk memberikan crayon untuk melatih syaraf motorik mereka. Crayon dapat diberikan ketika anak-anak berusia satu tahun. Biarkan saja anak-anak menggambar sebebasnya, coretan-coretan tak jelas tidak masalah, yang penting adalah melatih syaraf mereka. Dr. Atilla juga meminta orang tua untuk tidak terlalu khawatir kepada anak-anak mereka, misalnya takut crayon dimakan dan lain-lain. Yang utama adalah dampingi anak Anda, sehingga hal yang kita khawatirkan dapat dicegah.

Kira-kira seperti itu yang bisa saya rangkum. Untuk lebih lengkapnya mungkin Anda dapat membaca buku Ensiklopedia Kesehatan Anak yang diterbitkan oleh Esensi.

Setelah talk show diadakan demo cooking yang dipandu oleh Tim MammaKanin. Ini tentu acara yang ditunggu-tunggu oleh para Ibu dan putrinya. Beberapa peserta yang telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam acara ini dipersilakan ke depan. Bahan-bahan makanan telah dipersiapkan, Ibu dan anak dibantu tim MammaKanin bersama-sama sibuk membuat kue. Menu pertama adalah membuat cookies, kedua membuat yoghut buah (saya lupa nama makanannnya :]. Rasanya? Wow, jangan tanya, enak donk. Dan yang pasti Ibu dan anak pun dapat membawa pulang kue bikinan mereka berdua :>


Acara ditutup dengan berbagai door prize dari para sponsor dan Esensi sendiri.

Oh ya, selama acara berlangsung ada beruang pinky yang melirik-lirik saya terus. Duh, gemas. Alhasil, satu paket buku masakan saya bawa pulang, tentu dengan membawa serta si beruang merah muda itu donk. Si beruang ini pinter banget merayu saya.. hehe. Mungkin dia tahu bahwa di rumah ada banyak teman-temannya menunggu .

Untuk Pak Joko yang telah mengundang saya datang ke acara ini, terima kasih banyak. Banyak sekali buah tangan yang saya bawa. Satu paket buku dengan si Pinky, door prize dan goodie bag.

Sukses untuk Esensi dengan E-magz nya.

Tanaman Buah Dalam Pot

Sejak berhasil menanam dan memanen buah jambu air kancing di pot, sejak itu saya ingin belajar lebih banyak lagi cara bertanam di pot. Sebelumnya bahkan sampai saat ini pohon mangga dan jambu air (entah varietas apa) tetap belum membuahkan hasil. Padahal kedua pohon itu saya tanam di drum. Sudah sering juga mengalami pemangkasan daun-daunnya. Tapi belum juga menampakkan bunga, apalagi berbuah. Apa karena potnya yang terlalu besar?
photo(15) photo(10)

Tanaman lainnya yaitu apel india (putsa), jambu air kancing, jambu getas, jambu bangkok, dan belimbing yang saya letakkan di pot yang rata-rata diameternya antara 40-45 lumayan memunculkan bunga dan buah. Perawatannya sih masih standar banget, maklumlah pemula :). Paling menambahkan tanah, pupuk. Pupuk yang digunakan biasanya NPK (yang harganya berkisar 5-10 ribu kalau beli sama bakul tanaman), pupuk kambing (beli sama bakul tanaman juga dan sekalian minta mereka yang menaburkan). Lainnya adalah pupuk air bekas cucian beras, air bekas cucian daging atau ikan. Kalau tanah bisa beli di toko tanaman.

Untuk putsa bunganya muncul terus, termasuk genjah. Sudah beberapa kali merasakan buah putsa. Manis kriuk..kriuk. Kalau masih mentah rasanya seperti kedondong. Banyak yang mengatakan bahwa putsa lebih enak dikonsumsi ketika kematangan 85%. Belimbing berbunga dan ada beberapa buah yang mulai besar, namun berjatuhan diterpa hujan dan angin kencang. Masih ada sisa satu. Semoga bisa bertahan sampai layak dipanen. Ingin merasakan buah belimbing perdana dari kebun sendiri :).

IMG_1393 photo(128) photo(125)

Jambu air kancing dari pohon yang baru sudah mulai keluar pentilnya. Semoga pohonnya sehat dan berbuah lebat. Sedih, soalnya pohon jambu air kancing yang dahulu nyaris mati kena jamur. Sudah coba perawatan minimalis. Sekarang semoga mulai pemulihan dan bisa sehat kembali.

Pohon jambu getas dan jambu biji bangkok serta lengkeng sementara ada di atas loteng. Kedua jambu sudah sering berbunga dan berbentuk buah kecil, tapi kemudian rontok :(. Entah sudah beberapa kali. Teman-teman di grup penggemar tanaman buah menyarankan menggunakan MKP. Saya sudah mencoba mencarinya sih di toko tanaman, tapi kok susah ya? Kalau kelengkeng sepertinya masih lama, belum layak berbunga :), tapi ya siapa tahu saja ya? hehe.

Ada juga buah naga, yang beberapa bulan lalu baru saya pindah ke tempat yang terkena sinar matahari setelah sebelumnya dari tahun 2010 menyempil di tempat yang teduh. Sulur dan batangnya sudah tinggi dan bercabang, karenanya perlu diberi tiang penyangga. Minggu lalu saya ambil anakan dari induknya, dan mencoba menanamnya kembali serta saya letakkan di teras atas. Kemudian ada murbei. Murbei saya peroleh dari seorang teman berupa stek batang berisi 7 buah. Dari ketujuh batang yang muncul tunas ada 5. Sisanya dua buah belum menampakkan tunas baru. Satu batang daunnya sudah lebat. Dua lainnya sudah mulai banyak daunnya dan dua lagi di Bandung.

Selain itu ada jambu bol dan jeruk. Keduanya milik Ibu yang mendapat oleh-oleh ketika berkunjung ke mekar sari.

Selain tanaman buah ada juga tanaman sayur. Ada selada, kangkung, dan bayam hijau. Rencananya mau coba hidroponik dan saya isi dengan tanaman sayur. Minggu lalu mencoba semai anggur, delima merah, dan melon. Baru melon yang keluar tunas. Lainnya masih bobo 🙂

Bibit sayur lainnya yang belum disemai ada caisim manis (sawi) dan bayam merah.

Duh, rasanya sih selalu ingin menambah tanaman tapi lahan terbatas. Ini saja semua tanaman diletakkan dalam pot, karena tidak ada lahan tanah sedikitpun. Semuanya sudah dilapis semen :(.

Ingin bikin dak di atas untuk menambah koleksi tanaman lainnya, tapi menunggu izin dari Ayah nih, karena ini rumah Beliau. Doakan saja semoga bisa terkabul keinginannya membuat dak :). Amin yra.

My sweet mbee :)

Setiap Idul Adha saya teringat pada domba kami yang kalem dan tenang sekali, beberapa tahun silam, di atas pegunungan di selatan Bandung, Papakmangu.

Sebelumnya, saya menghindari melihat acara kurban. Pertama, saya trauma dengan peristiwa masa kecil. Saat itu saya melihat acara kurban di masjid dekat rumah. Entah bagaimana, kaki saya terkena darah hewan kurban. Sejak saat itu saya tak berani melihat hewan dipotong. Masih terbayang darah segar yang merembes jatuh ke kaki saya. Kedua, saya tak tega. Saya tak siap melihat ketika hewan-hewan itu ada yang berusaha melarikan diri.

Namun kemudian, makhluk bandel ini berhasil memaksa saya melihat acara kurban. Domba kami cakep dan bersih. Makhluk bandel bilang domba itu mencari saya juga. Saya harus membantu menguatkan agar si domba tenang. Itu saat saya melihat sang domba sedikit gelisah, matanya nanar menatap sekeliling. Saya yang tadinya takut memberanikan diri untuk menampakkan diri. Makhluk bandel berdiri di samping saya, menggenggam tangan saya. Kami menatap mata si domba sambil mencoba berbicara dengannya. Domba itu terus memandang kami, tenang, sampai perlahan ia memejamkan mata.

Itu adalah pengalaman yang tak terlupakan. Saya selalu teringat pada mata domba kami yang tenang dan indah. Dan hari ini saya berdoa, walaupun kami tidak bisa menemani domba yang kami kurbankan hari ini, semoga ia tahu bahwa saya mengirimkan doa untuk mereka.

Dan seperti kata makhluk bandel, semoga mereka menunggu kami kelak, menghantarkan kami ke alam abadi yang penuh keceriaan asasi.

(Insya Allah foto menyusul, karena albumnya ada di Bandung :))

Selamat Idul Adha 1432 H. Selamat berbagi kebahagiaan.
Semoga Allah swt memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang beryukur. Amin yra.

Berkebun

photo(8)
(foto pohon jambu dan mangga di belakang rumah)

Pohon jambu di belakang rumah di Bandung itu kami tanam sekitar tahun 1998-1999. Selain jambu saya juga menanam sayur-sayuran. Alasannya sih sederhana, karena saat itu komplek perumahan masih sepi. Lokasi rumah juga jauh dari supermarket dan tukang sayur keliling baru satu. Terkadang untuk sayuran dan bumbu tertentu cepat habis. Jadi, saya memutuskan menanam daun bawang, sereh, kunyit, daun pandan, bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan cabe rawit. Senang juga, karena saya selalu punya persediaan daun bawang. Semuanya saya tanam di depan rumah, kecuali sereh di pot di belakang rumah.

Daun bawang yang saya tanam itu besar dan gendut-gendut. Tetangga-tetangga suka memetik juga ^-^. Kemudian saya menanam pohon mangga, karena saya penggemar buah mangga :). Mangga pertama saya tanam di depan rumah. Sempat berbuah sekali dan buahnya manis. Tapi, entahlah, rasanya saat itu saya ngawur memutuskan untuk mencabut pohon mangga itu. Mungkin juga saya sedikit kesal karena ia lama sekali baru berbuah. Saya menggantinya dengan mangga lain di tahun 2007.

Saya sedih juga ketika ternyata pohon mangga yang ini pun tak berbuah. Tapi yang paling membuat penyesalan makin bertumpuk adalah karena saya merasa menjadi orang paling jahat sedunia karena membunuh pohon mangga sebelumnya. Apalagi ada yang bilang mungkin pohon mangga ini ngambek. Duh. Karena saya juga bekerja di Jakarta saat itu, dan perhatian banyak tersita untuk hal lainnya, praktis pemeliharaan tanaman juga sedikit terabaikan.

Namun belakangan saya berupaya meluangkan waktu untuk memelihara tanaman mangga ini. Sambil menyirami atau memberi pupuk saya bercakap-cakap dan meminta maaf karena telah mencabut pohon mangga yang dulu. Saya meyakini bahwa tanaman itu bisa merasakan. Mereka dapat mendengar dan mengerti ketika kita ajak berbicara. Dan dua minggu yang lalu saya sungguh kaget, di beberapa pucuk pohon mangga muncul bunga. Awalnya saya tidak percaya. Bahagia sekali waktu minggu lalu saya melihat sendiri bakal buah bermunculan dari sela-sela rimbun dedaunan. Karena letaknya agak di atas, saya memang agak kesulitan melihat. Waktu itu saya bilang begini sama pohon mangga, “Ayo donk, saya ingin lihat bakal buah kalian, tampakkan diri donk”. Saya nggak mengada-ada loh, tapi nggak lama angin bertiup dan beberapa bakal buah menampakkan diri. Aduh, saya sampai terharu seolah-olah mereka mengerti dan menyapa saya..hihihi :).

Pohon mangga saya yang ketiga ada di belakang rumah. Saya agak lupa, kalau nggak salah sih saya beli tahun 2009. Itu jenis mangga yang lain, saya lupa namanya. Dan pohon jambu yang kami tanam tahun 1998 itu masih ada. Ada 2 pohon. Berbuah tanpa musim. Alhamdulillah, sering berbuah. Selepas panen pohon jambu itu akan tumbuh bunga-bunga baru yang jadi bakal buahnya.
photo(7)
photo(10)

Ada juga tanaman jeruk lemon, namun jarang berbuah karena ulat sering membuat daun-daun jeruk itu meranggas terlebih dahulu.

Sekian dulu cerita koleksi tanaman kami di Bandung. Semoga bakal buah di pohon mangga bisa mewujud menjadi buah mangga yang besar dan manis-manis. Amin.
photo(11)
(Pohon mangga di depan rumah)

Tanaman Hias

Selain tanaman buah dan sayur saya juga menyukai tanaman hias berupa bunga-bunga beranekawarna. Ada mawar dan beberapa tanaman hias bunga-bunga kecil warna-warni.

Beberapa waktu lalu mang penjual tanaman lewat. Rasanya memang nggak bisa nggak peduli kalau mendengar mang penjual tanaman lewat. Kadang sekedar mengintip dari jendela melihat koleksi tanaman yang Beliau bawa. Nggak berani keluar karena biasanya jadi tergoda membeli, seperti saat ini 🙂

Tanaman hias ini namanya Saliyah. Seperti mawar tapi tidak berduri. Warnanya merah muda. Cantik, ya? saliyah
Beberapa koleksi tanaman hias yang pernah saya miliki.
tanamanbunga

Untuk tanaman bunga ini memang ada yang agak sulit perawatannya, seperti mawar. Kadang sekali berbunga setelah itu tidak pernah berbunga lagi. Teman saya pernah menyarankan untuk mawar agar sering diberikan pupuk pisang untuk merangsang tumbuhnya bunga. Dan saya pernah mempraktikkan dan berhasil loh :). Caranya, kulit pisang diiris kecil-kecil, dikeringkan setelah itu ditanam di dalam media tanah atau disebar di atas metan. Lebih baik ditanam agar tidak dikerubungi lalat.

Untuk tanaman hias lainnya selama rajin disiram dan tidak terlambat penyiramannya agaknya baik-baik saja 🙂